Senang Berkarya Dalam Kristus


web widgets

Senin, 02 Februari 2015

KEMANUSIAAN TUHAN YESUS KRISTUS

      Kemanusiaan Yesus Kristus sama pentingnya dengan 
Ketuhanan-Nya. Sebab kalau Tuhan Yesus bukan sungguh-sungguh manusia, tentu Ia tidak dapat menjadi korban bagi dosa manusia. Yang menjadi korban harus benar-benar seorang manusia, tetapi manusia yang tidak berdosa. "Dalam Yesus Kristus kita melihat kemanusiaan yang sejati dan kemanusiaan yang sempurna, yaitu
kesempurnaan di luar Ketuhanan-Nya. Tuhan Yesus 
mengenakan sifat manusia sama seperti kita dan Ia bertumbuh secara jasmani dan bertambah-tambah dalam pengetahuan sama seperti kita, akan tetapi Ia tidak berdosa. Jadi, kemajuan di dalam Dia tidak dihalangi oleh dosa yang diwariskan kepada-Nya atau dosa yang diperbuatnya. Oleh sebab itulah Ia disebut Anak Manusia yang sempurna, yaitu seorang manusia yang sempurna" (Wiley).

A. Sebutan Manusiawi untuk Tuhan Yesus Kristus
            Lukas 19:10, Kisah 7:36; Dalam ayat-ayat itu Yesus Kristus disebut Anak Manusia. Sebenarnya, kira-kira delapan puluh kali Yesus Kristus menyebut diri-Nya Anak Manusia. Dan sesudah Tuhan Yesus naik ke sorga serta dipermuliakan, Stefanus melihat Dia masih menyebut Dia Anak Manusia. Hal itu terjadi ketika Stefanus mati sahid serta melihat Dia di sebelah kanan Allah Bapa. Dalam Matius 1:21 Ia dinamai Yesus, yaitu nama kemanusiaan-Nya. Juga dalam Kisah 2:22 Ia disebut "Yesus orang Nazaret". Rasul Paulus dalam 1Timotius 2:5 tetap menyebut Yesus Kristus "manusia" meskipun Ia sudah naik ke sorga.

B. Yesus Kristus mempunyai tubuh dan jiwa manusia
            Oleh sebab Allah Anak sudah menjelma, bukan berarti bahwa Ia hanya mempunyai tubuh manusia. Tuhan Yesus juga mempunyai jiwa manusia, Yohanes 1:14; Ibrani 2:14 "Firman" kekal (artinya Yesus Kristus) telah menjadi manusia yang mempunyai jiwa (Psukhe' yang sebenarnya berarti 'jiwa', diterjemahkan dalam ayat itu 'hati'). Kalau ada yang menyangkal bahwa Yesus Kristus mempunyai tubuh manusia, maka orang itu mempunyai roh antikristus (Yang melawan Kristus), Lihat 1Yohanes 4:2,3. Ini merupakan bukti yang nyata, bahwa roh yang bekerja dalam "Christian Science" (Ilmu Pengetahuan Kristen) yaitu roh Almasehudajal (Antikristus), sebab mereka itu menyangkal bahwa Yesus Kristus datang dalam tubuh manusia.
Perempuan Samaria mengenal Yesus Kristus sebagai seorang Yahudi, dari rupa-Nya dan perkataan-Nya. Sering para pelukis menggambar Yesus Kristus dengan memakai pagar bulan (Cahaya) keliling kepala-Nya, tetapi di dalam Alkitab tidak ada yang membuktikan hal itu. Lukas 24:39; Yohanes 20:26,27. Bahkan setelah kebangkitan-Nya Yesus Kristus tetap mempunyai tubuh yang sama dengan tubuh manusia, Kisah 7:55,56; Matius 26:64; Wahyu 1:13-17. Dalam kemuliaan-Nya Yesus Kristus sekarang mempunyai tubuh manusia. Dan Ia akan datang di awan-awan di langit sebagai "anak manusia". Waktu itu tubuh saleh-saleh-Nya (mempelai perempuan) akan diubah menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia itu, Filipi 3:21.

C. Yesus Kristus adalah seorang manusia
            Ibu Yesus Kristus seorang manusia, dan nenek moyang-Nya juga manusia. Ia adalah anak Maria dan keturunan (benih) Daud. Maria adalah benar ibu Yesus Kristus, seperti Allah adalah benar Bapa-Nya. (Lukas 2:7; Kisah 2:30; 13:23; Roma 1:3; Galatia 4:4; Ibrani 7:14).

D. Apa yang dialami manusia juga dialami Yesus
            Tuhan Yesus juga merasakan hal-hal yang berikut: Yesus Kristus sangat letih - Yohanes 4:6. Yesus Kristus tidur - Matius 8:24. Yesus Kristus merasa lapar - Matius 21:18. Yesus Kristus haus - Yohanes 19:28. Yesus Kristus menangis - Yohanes 11:35. Yesus Kristus mati - Yohanes 19:30.
Dari ayat-ayat ini nyata bahwa Yesus Kristus mempunyai keadaan tubuh seperti tubuh manusia. Dari Lukas 2:40-52 nyata bahwa Yesus Kristus bertubuh dalam pengetahuan dan jasmani-Nya sama seperti manusia biasa. Tentu Ia dididik di dalam keluarga-Nya dan di dalam Bait Allah dan mempelajari sendiri Alkitab. Hanya dalam satu perkara Yesus Kristus sebagai manusia, dengan kehendak-Nya sendiri sengaja membatasi pengetahuan-Nya. Misalnya, pada waktu Ia ada di dunia ini Ia tidak tahu kapan Ia akan kembali lagi ke dunia ini.


           Perhatikanlah Filipi 2:7. Janganlah kita menafsirkan ayat ini secara sembarangan. Dari ayat-ayat yang berhubungan dengan ayat ini dinyatakan bahwa Yesus Kristus menghampakan diri-Nya terutama dalam hal kemuliaan-Nya, dan bukan dalam hal pengetahuan-Nya. Yesus Kristus tidak menghampakan diri-Nya dalam sifat-sifat Ketuhanan-Nya, akan tetapi ada kalanya sifat-sifat Ketuhanan-Nya seolah-olah ditudungi.
Perhatikanlah Yohanes 3:34. Ayat ini menyatakan bahwa walaupun Yesus Kristus menghampakan diri-Nya dan membatasi diri-Nya dalam pengetahuan-Nya, tetapi Ia adalah Guru yang diurapi oleh Allah Bapa, dan ajaran-Nya diilhamkan oleh Bapa sehingga yang dikatakan-Nya itu adalah "Firman Allah". Lihat juga Yohanes 7:16; 12:48,49; 14:24. Sudah nyata bahwa seringkali sifat Ketuhanan dan kemahatahuan dinyatakan dalam Yesus Kristus pada waktu Ia masih mengenakan tubuh manusia yang belum dipermuliakan, akan tetapi secara manusia Ia adalah sungguh-sungguh manusia dalam hal pikiran-Nya juga.
Bandingkanlah Ibrani 4:15; 2:18 dan Yakobus 1:13. Sebagai manusia Yesus Kristus dicobai, tetapi sebagai Allah Ia tidak dapat dicobai. Yesus Kristus dicobai, tetapi tidak berdosa. Yesus Kristus dicobai lebih berat daripada manusia biasa, sebab Ia tahan menghadapi pencobaan yang bagaimanapun juga, dan Ia tidak berdosa. Ingatlah, tabiat duniawi bukanlah merupakan bagian dari tabiat asli manusia. Pada mulanya Allah menciptakan sifat manusia itu suci. Tabiat duniawi menjadi bagian dari sifat manusia sebagai akibat dari dosa. Yesus Kristus tidak memiliki tabiat duniawi, yaitu duniawi yang bertentangan dengan rohani. Periksalah Ibrani 2:14 dan Filipi 2:5-8. Tuhan Yesus mengenakan tabiat manusia (tetapi bukan tabiat duniawi) supaya Ia dapat menebus dosa manusia. Betapa ajaibnya kasih itu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar